Pages - Menu

Sabtu, 13 Desember 2014

Laporan Praktikum Biologi



LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi tugas semester mata pelajaran Biologi yang diberikan Bapak Muhammad Solehuddin semester 1 tahun ajaran 2014/2015
Description: images.jpeg

Oleh :
Kelompok 4
XII IPA 3
1.      nUHAA ABIYYAH
2.      ARI YUWARA
3.      AUDINA FITRIANI
4.      RAHMAWATI SUTARNO
5.      SYINTA TRI LESTARI

SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jalan K.H.Ahmad Dahlan No. 2 Tlp. (0265)771709 Ciamis 46216

2014

1. Percobaan Fotosintesis Ingenhousz
1.1  Tujuan
Mengetahui pengaruh spektrum warna pada intensitas cahaya matahari terhadap proses fotosintesis tumbuhan air
1.2  Variabel Penelitian
a.       Variabel kontrol    :    jumlah tumbuhan air (kayambang) dan cahaya matahari sama.
b.      Variabel bebas       : perbedaan perlakuan terhadap proses fotosintesis tumbuhan air yaitu intensitas cahaya (spektrum warna : merah, biru, kuning dan hijau).
c.       Variabel terikat     : reaksi fotosintesis yang indikatornya berupa banyaknya gelembung yang dihasilkan.
1.3  Alat dan Bahan
·         tumbuhan air (kayambang)
·         plastik mika berwarna (merah, kuning, biru dan hijau)
·         gelas kimia
·         tabung reaksi
·         corong
·         air jernih
·         stopwatch
·         Ember
1.4 Langkah kerja
1.      Potong setiap ujung daun kayambang (tumbuhan air) sedikit agar O2 mudah keluar
2.      Masukan 25 buah kayambang ke dalam corong yang ditutupi tabung reaksi
3.      Masukkan gelas kimia yang berisi tanaman kayambang dan tabung reaksi secara bersamaan kedalam ember berisi penuh air. Setelah tabung reaksi terisi penuh air, gabungkan dengan mulut corong (tidak boleh ada udara).
4.      Letakkan rangkaian penelitian tersebut di bawah sinar matahari dengan ditutup oleh plastik mika warna merah yang berbentuk kerucut.
5.      Hitung banyaknya gelembung yang dihasilkan selama 10 menit.
6.      Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
7.     
 
Lakukan langkah 5 dengan menggunakan plastik berwarna hijau, biru dan kuning.




1.5 Hasil Pengamatan

Lama waktu (menit)
Jumlah Gelembung yang Dihasilkan
pada Spektrum Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
10
2
6
7
12

Pada percobaan di atas spektrum warna yang digunakan adalah sinar tampak (merah, biru, kuning dan hijau). Gelombang cahaya yang pendek akan cepat terserap oleh klorofil untuk melakukan fotosintesis. Pada tumbuhan air kayambang cahaya biru digunakan lebih banyak daripada cahaya merah karena lebih mudah didapatkannya.
Dalam reaksi fotosintesis akan lebih baik menggunakan spektrum cahaya biru, maka kerja sistem fotosintesis akan maksimum dan menghasilkan oksigen lebih banyak. Terbukti bahwa tanaman air yang ditutup menggunakan plastik  mika biru mengahasilkan lebih banyak gelembung gas.
1.6 Kesimpulan
Fotosintesis adalah proses anabolisme yang memerlukan cahaya. Spektrum warna cahaya yang memiliki panjang gelombang pendek sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga mengahasilkan banyak gelembung gas, contohnya spektrum warna biru. Gelembung yang dihasilkan membuktikan bahwa terdapat oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis

2.  Uji Amilum Hasil Fotosintesis
2.1 Tujuan
Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat
2.2 Variabel
a.       Variabel kontrol    : daun yang sama dari pohon yang sama.
b.      Variabel bebas       : bagian daun yang ditutup dan tidak ditutup oleh almunium foil.
c.       Variabel terikat     : warna daun yang ditutup dan tidak ditutup almunium foil.
2.3 Alat dan Bahan
·         Daun
·         Gelas kimia
·         Alumunium foil
·         Alkohol
·         Iodin
·         Air
·         Spirtus, kaki tiga, korek api
2.4 Cara Kerja
1.      Tutuplah sebagian daun pada suatu tanaman yang mendapatkan cukup cahaya matahari dengan alumunium foil, dan yang lain dibiarkan terbuka. Percobaan dilakukan pada pagi hari.
2.      Keesokkan harinya, petiklah daun-daun tanaman yang sudah disiapkan tersebut.
3.      Masukkan alkohol sebanyak 20 mL ke dalam gelas kimia, kemudian masukkan daun. Nyalakan spirtus, lalu panaskan gelas kimia berisi air. Letakkan gelas kimia berisi alkohol dan daun di dalam gelas kimia yang berisi air.
4.      Angkat daun , apabila sudah pucat.
5.      Tetesi daun tersebut dengan iodine
6.      Amati perubahan yang terjadi
2.5 Hasil Pengamatan
No.
Pengamatan
Warna Daun
Tidak ditutup
 Ditutup
1
Sebelum direbus
Hijau tua
Hijau tua
2
Direbus dengan alkohol
Pucat
Pucat
3
Ditetesi iodin
Biru kehitaman
Pucat

Pada daun yang tidak ditutup alumunium foil , warna setelah ditetesi iodin adalah biru kehitaman, yang menunjukan bahwa pada daun tersebut mengandung amilum hasil fotosintesis. Akan tetapi, pada daun yang ditutup alumunium foil, warna setelah ditetesi iodin adalah pucat, hal itu menunjukan bahwa daun tersebut tidak terjadi proses fotosintesis karena cahaya matahari tidak dapat diserap oleh daun tersebut.
2.6 Pertanyaan
1.      Bagian daun manakah yang berwarna hitam dan yang tetap berwarna putih pucat?
2.      Mengapa daun terjadi demikian?
2.7 Jawaban
1.      Bagian daun yang berwarna hitam adalah daun yang tidak ditutupi oleh almunium foil dan daun yang tetap berwarna putih pucat adalah daun yang ditutup oleh almunium foil.
2.      Karena bagian daun yang ditutupi almunium foil tidak mengandung amilum sedangkan daun yang ditutup mengandung amilum sehingga warnanya biru kehitaman.

2.8 Kesimpulan
Fotosintesis membutuhkan cahaya , air dan klorofil. Fotosintesis menghasilkan amilum.

3. Kerja Enzim Katalase
3.1 Tujuan
Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
3.2 Variabel
a.       Variabel bebas       : NaOH, HCl dan suhu
b.      Variabel kontrol    : H2O2 , jenis organ tubuh
c.       Variabel terikat     : banyak gelembung dan nyala api
3.3 Alat dan bahan
·         Ekstrak hati dan jantung ayam
·         HCl
·         NaOH
·         H2O2
·         Tabung reaksi
·         Air panas
·         Air biasa
·         Bara lidi
3.4 Cara kerja
1.      Ambillah ekstrak dari hati/jantung, kemudian tuangkan ke dalam 4 buah tabung reaksi masing-masing 0,5 mL (tabung 1,2,3, dan 4)
2.      Tambahkan HCl pada tabung 1, dan NAOH pada tabung 2. Rendamlah tabung 3 pada air panas dan tabung 4 pada air biasa
3.      Kemudian, tuangkan H2O2 sebanyak 0,5 mL (20 tetes) pada masing-masing tabung tersebut, dan lakukan pengamatan apa yang terjadi. Ujilah masing-masing tabung dengan menggunakan bara lidi
4.      Lakukan analisis terhadap percobaan tersebut, dan buatlah kesimpulannya.

3.5 Hasil Pengamatan
No
Percobaan
Gelembung Gas
Bara Api
1.
Ekstrak Hati Ayam + H2O2
+++
Nyala Terang
2.
Ekstrak Hati Ayam + HCl + H2O2
-
 Padam
3.
Ekstrak Hati Ayam + NaOH + H2O2
++
Tetap
4.
Ekstrak Hati Ayam + Air Panas + H2O2
+
Padam
5.
Ekstrak Hati Ayam + Air dingin + H2O2
+++
Nyala terang

No
Percobaan
Gelembung Gas
Bara Api
1.
Ekstrak Jantung Ayam + H2O2
++
Nyala Terang
2.
Ekstrak Jantung Ayam + HCl + H2O2
-
Padam
3.
Ekstrak Jantung Ayam + NaOH + H2O2
+
Tetap
4.
Ekstrak Jantung  Ayam + Air Panas + H2O2
+
Padam
5.
Ekstrak Jantung Ayam + Air dingin + H2O2
+
Nyala terang
Keterangan:     +++     = banyak gelembung
++        = gelembungnya sedang
+          = sedikit gelembung
-           = tidak ada gelembung
Dari tabel diatas menunjukan bahwa enzim katalase pada hati bekerja lebih cepat dibandingkan dengan jantung.
3.6 Pertanyaan
1.      Tuliskan reaksi kimia yang terjadi!
2.      Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2 ?
3.7 Jawaban
1.      Enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut : 2 H2O2                     2H2O +  O2
2.      Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat didalam hati ayam mengubah H2O2  menjadi O2.
3.8 Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen. Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500oC dan tidak dapat bekerja secara optimal pada kondisi yang terlalu asam maupun basa.

4. Pengaruh Suhu Air terhadap Metamorfosis Nyamuk
4.1 Tujuan
            Mengetahui pengaruh suhu air terhadap laju metamorfosis nyamuk
4.2 Variabel
a.       Variabel bebas       : perbedaan suhu air (air bersuhu normal dan air hangat)
b.      Variabel kontrol    : jentik-jentik dari tempat yang sama
c.       Variabel terikat     : waktu yang diperlukan jentik-jentik untuk berubah menjadi nyamuk.
4.3 Alat dan Bahan
·         Jentik-jentik
·         Botol bekas minuman
·         Air hangat
·         Air biasa
·         Puring
·         Karet gelang
4.4 Langkah Kerja
1.      Ambil jentik jentik dari tempat yang sama.
2.      Simpan sejumlah jentik-jentik di botol berisi air hangat. Kemudian tutup kepala botol dengan puring lalu ikat dengan karet gelang.
3.      Simpan sejumlah jentik-jentik di botol berisi air biasa. Kemudian tutup kepala botol dengan puring lalu ikat dengan karet gelang.
4.      Amati perubahan yang terjadi
4.5 Hasil Pengamatan
Jenis Air
Waktu (hari)
Air biasa (bersuhu normal)
3
Air hangat
1.5
           
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nyamuk bermetamorfosis lebih cepat pada air yang bersuhu hangat.




4.6 Kesimpulan
Air mempunyai kemampuan untuk mempertahankan dan
meminimalkan pengaruh lingkungan atas perubahan temperature.
Suhu air pada habitat nyamuk mempunyai peran yang sangat penting di dalam kelangsungan dan pertumbuhan baik telur, larva dan pupa. Larva tidak dapat hidup pada suhu yang terlalu tinggi, dan pertumbuhan larva akan lebih
cepat pada air yang hangat bila dibandingkan dengan air yang lebih
dingin. Suhu yang hangat akan merangsang pertumbuhan plankton dan
akan lebih banyak lagi menyediakan makanan bagi larva dibandingkan dengan suhu yang lebih rendah.