LAPORAN
PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi tugas semester mata
pelajaran Biologi yang diberikan Bapak Muhammad Solehuddin semester 1 tahun
ajaran 2014/2015
![Description: images.jpeg](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Oleh :
Kelompok 4
XII IPA 3
1.
nUHAA ABIYYAH
2.
ARI YUWARA
3.
AUDINA FITRIANI
4.
RAHMAWATI SUTARNO
5.
SYINTA TRI LESTARI
SMA
NEGERI 2 CIAMIS
Jalan K.H.Ahmad
Dahlan No. 2 Tlp. (0265)771709 Ciamis 46216
2014
1.
Percobaan Fotosintesis Ingenhousz
1.1 Tujuan
Mengetahui pengaruh spektrum warna pada intensitas
cahaya matahari terhadap proses fotosintesis tumbuhan air
1.2 Variabel Penelitian
a.
Variabel
kontrol : jumlah tumbuhan air (kayambang) dan cahaya
matahari sama.
b.
Variabel
bebas : perbedaan perlakuan terhadap
proses fotosintesis tumbuhan air yaitu intensitas cahaya (spektrum warna :
merah, biru, kuning dan hijau).
c.
Variabel terikat : reaksi fotosintesis yang indikatornya
berupa banyaknya gelembung yang dihasilkan.
1.3 Alat dan Bahan
·
tumbuhan air
(kayambang)
·
plastik mika
berwarna (merah, kuning, biru dan hijau)
·
gelas kimia
·
tabung reaksi
·
corong
·
air jernih
·
stopwatch
·
Ember
1.4 Langkah
kerja
1.
Potong setiap ujung daun kayambang (tumbuhan air) sedikit agar O2
mudah keluar
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
2.
Masukan 25
buah kayambang ke dalam corong yang ditutupi tabung reaksi
3.
Masukkan gelas kimia yang
berisi tanaman kayambang dan tabung reaksi secara bersamaan kedalam ember
berisi penuh air. Setelah tabung reaksi terisi penuh air, gabungkan dengan
mulut corong (tidak boleh ada udara).
4.
Letakkan
rangkaian penelitian tersebut di bawah sinar matahari dengan ditutup oleh
plastik mika warna merah yang berbentuk kerucut.
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
5.
Hitung banyaknya
gelembung yang dihasilkan selama 10 menit.
6.
Catat hasil
pengamatan pada tabel pengamatan
7.
|
1.5 Hasil
Pengamatan
Lama
waktu (menit)
|
Jumlah
Gelembung yang Dihasilkan
pada
Spektrum Warna
|
|||
Merah
|
Kuning
|
Hijau
|
Biru
|
|
10
|
2
|
6
|
7
|
12
|
Pada percobaan di atas spektrum warna
yang digunakan adalah sinar tampak (merah, biru, kuning dan hijau). Gelombang
cahaya yang pendek akan cepat terserap oleh klorofil untuk melakukan fotosintesis.
Pada tumbuhan air kayambang cahaya biru digunakan lebih banyak daripada cahaya
merah karena lebih mudah didapatkannya.
Dalam reaksi fotosintesis akan lebih
baik menggunakan spektrum cahaya biru, maka kerja sistem fotosintesis akan
maksimum dan menghasilkan oksigen lebih banyak. Terbukti bahwa tanaman air yang
ditutup menggunakan plastik mika biru
mengahasilkan lebih banyak gelembung gas.
1.6
Kesimpulan
Fotosintesis adalah proses
anabolisme yang memerlukan cahaya. Spektrum warna cahaya yang memiliki panjang
gelombang pendek sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga
mengahasilkan banyak gelembung gas, contohnya spektrum warna biru. Gelembung
yang dihasilkan membuktikan bahwa terdapat oksigen yang dihasilkan selama
proses fotosintesis
2.
Uji Amilum Hasil Fotosintesis
2.1 Tujuan
Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat
2.2 Variabel
a.
Variabel
kontrol : daun yang sama dari pohon
yang sama.
b.
Variabel
bebas : bagian daun yang ditutup dan
tidak ditutup oleh almunium foil.
c.
Variabel
terikat : warna daun yang ditutup dan
tidak ditutup almunium foil.
2.3 Alat dan Bahan
·
Daun
·
Gelas kimia
·
Alumunium foil
·
Alkohol
·
Iodin
·
Air
·
Spirtus, kaki
tiga, korek api
2.4 Cara Kerja
1.
Tutuplah sebagian daun pada suatu tanaman yang
mendapatkan cukup cahaya matahari dengan alumunium foil, dan yang lain dibiarkan terbuka. Percobaan dilakukan pada pagi hari.
2.
Keesokkan
harinya, petiklah daun-daun tanaman yang
sudah disiapkan tersebut.
3.
Masukkan alkohol sebanyak 20 mL ke dalam gelas kimia, kemudian masukkan daun.
Nyalakan spirtus, lalu panaskan gelas kimia berisi air. Letakkan gelas kimia
berisi alkohol dan daun di dalam gelas kimia yang berisi air.
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg)
4.
Angkat daun ,
apabila sudah pucat.
5.
Tetesi daun tersebut dengan iodine
6.
Amati perubahan yang terjadi
2.5 Hasil
Pengamatan
No.
|
Pengamatan
|
Warna Daun
|
|
Tidak ditutup
|
Ditutup
|
||
1
|
Sebelum direbus
|
Hijau tua
|
Hijau
tua
|
2
|
Direbus dengan alkohol
|
Pucat
|
Pucat
|
3
|
Ditetesi iodin
|
Biru kehitaman
|
Pucat
|
Pada daun yang tidak ditutup alumunium foil ,
warna setelah ditetesi iodin adalah biru kehitaman, yang menunjukan bahwa pada
daun tersebut mengandung amilum hasil fotosintesis. Akan tetapi, pada daun yang
ditutup alumunium foil, warna setelah ditetesi iodin adalah pucat, hal itu
menunjukan bahwa daun tersebut tidak terjadi proses fotosintesis karena cahaya
matahari tidak dapat diserap oleh daun tersebut.
2.6 Pertanyaan
1.
Bagian daun manakah yang
berwarna hitam dan yang tetap berwarna putih pucat?
2.
Mengapa daun terjadi demikian?
2.7
Jawaban
1.
Bagian daun
yang berwarna hitam adalah daun yang tidak ditutupi oleh almunium foil dan daun
yang tetap berwarna putih pucat adalah daun yang ditutup oleh almunium foil.
2.
Karena bagian
daun yang ditutupi almunium foil tidak mengandung amilum sedangkan daun yang
ditutup mengandung amilum sehingga warnanya biru kehitaman.
2.8 Kesimpulan
Fotosintesis membutuhkan cahaya , air dan
klorofil. Fotosintesis menghasilkan amilum.
3. Kerja Enzim Katalase
3.1 Tujuan
Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
3.2 Variabel
a.
Variabel
bebas : NaOH, HCl dan suhu
b.
Variabel
kontrol : H2O2 , jenis organ tubuh
c.
Variabel
terikat : banyak gelembung dan nyala
api
3.3 Alat dan bahan
·
Ekstrak hati dan jantung ayam
·
HCl
·
NaOH
·
H2O2
·
Tabung reaksi
·
Air panas
·
Air biasa
·
Bara lidi
3.4 Cara kerja
1.
Ambillah ekstrak dari hati/jantung,
kemudian tuangkan ke dalam 4 buah tabung reaksi masing-masing 0,5 mL (tabung 1,2,3, dan 4)
2.
Tambahkan HCl pada tabung 1, dan
NAOH pada tabung 2. Rendamlah tabung 3 pada air panas dan tabung 4 pada
air biasa
3.
Kemudian, tuangkan H2O2 sebanyak
0,5 mL (20 tetes) pada masing-masing tabung tersebut, dan lakukan pengamatan apa yang terjadi. Ujilah masing-masing tabung dengan menggunakan bara lidi
4.
Lakukan analisis terhadap percobaan tersebut, dan buatlah kesimpulannya.
3.5 Hasil
Pengamatan
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.jpg)
No
|
Percobaan
|
Gelembung Gas
|
Bara Api
|
1.
|
Ekstrak Hati
Ayam + H2O2
|
+++
|
Nyala Terang
|
2.
|
Ekstrak Hati
Ayam + HCl + H2O2
|
-
|
Padam
|
3.
|
Ekstrak Hati
Ayam + NaOH + H2O2
|
++
|
Tetap
|
4.
|
Ekstrak Hati
Ayam + Air Panas + H2O2
|
+
|
Padam
|
5.
|
Ekstrak Hati
Ayam + Air dingin + H2O2
|
+++
|
Nyala terang
|
No
|
Percobaan
|
Gelembung Gas
|
Bara Api
|
1.
|
Ekstrak
Jantung Ayam + H2O2
|
++
|
Nyala Terang
|
2.
|
Ekstrak
Jantung Ayam + HCl + H2O2
|
-
|
Padam
|
3.
|
Ekstrak
Jantung Ayam + NaOH + H2O2
|
+
|
Tetap
|
4.
|
Ekstrak
Jantung Ayam + Air Panas + H2O2
|
+
|
Padam
|
5.
|
Ekstrak
Jantung Ayam + Air dingin + H2O2
|
+
|
Nyala terang
|
Keterangan: +++ =
banyak gelembung
++ =
gelembungnya sedang
+ =
sedikit gelembung
- =
tidak ada gelembung
Dari tabel diatas menunjukan bahwa enzim katalase
pada hati bekerja lebih cepat dibandingkan dengan jantung.
3.6 Pertanyaan
1.
Tuliskan reaksi kimia yang
terjadi!
2.
Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
?
3.7 Jawaban
1.
Enzim
katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2 dengan reaksi sebagai berikut : 2 H2O2 2H2O + O2
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.png)
2.
Saat ekstrak
diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat didalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi O2.
3.8 Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi
air dan oksigen. Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500oC
dan tidak dapat bekerja secara optimal pada kondisi yang terlalu asam maupun
basa.
4.
Pengaruh Suhu Air terhadap Metamorfosis Nyamuk
4.1 Tujuan
4.1 Tujuan
Mengetahui
pengaruh suhu air terhadap laju metamorfosis nyamuk
4.2 Variabel
a.
Variabel
bebas : perbedaan suhu air (air
bersuhu normal dan air hangat)
b.
Variabel
kontrol : jentik-jentik dari tempat
yang sama
c.
Variabel
terikat : waktu yang diperlukan
jentik-jentik untuk berubah menjadi nyamuk.
4.3
Alat dan Bahan
·
Jentik-jentik
·
Botol bekas
minuman
·
Air hangat
·
Air biasa
·
Puring
·
Karet gelang
4.4
Langkah Kerja
1.
Ambil jentik
jentik dari tempat yang sama.
2.
Simpan
sejumlah jentik-jentik di botol berisi air hangat. Kemudian tutup kepala botol
dengan puring lalu ikat dengan karet gelang.
3.
Simpan
sejumlah jentik-jentik di botol berisi air biasa. Kemudian tutup kepala botol
dengan puring lalu ikat dengan karet gelang.
4.
Amati perubahan
yang terjadi
4.5
Hasil Pengamatan
Jenis Air
|
Waktu (hari)
|
Air
biasa (bersuhu normal)
|
3
|
Air
hangat
|
1.5
|
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
nyamuk bermetamorfosis lebih cepat pada air yang bersuhu hangat.
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.jpg)
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.jpg)
![](file:///C:\Users\ADMINI~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.jpg)
4.6
Kesimpulan
Air mempunyai kemampuan untuk mempertahankan dan
meminimalkan pengaruh lingkungan atas perubahan
temperature.
Suhu air pada habitat nyamuk mempunyai peran yang
sangat penting di dalam kelangsungan dan pertumbuhan baik telur, larva dan
pupa. Larva tidak dapat hidup pada suhu yang terlalu tinggi, dan pertumbuhan
larva akan lebih
cepat pada air yang hangat bila dibandingkan
dengan air yang lebih
dingin. Suhu yang hangat akan merangsang
pertumbuhan plankton dan
akan lebih banyak lagi menyediakan makanan bagi
larva dibandingkan dengan suhu yang lebih rendah.